Selasa, 17 Agustus 2010

Cerbung: Daniella Kh. (X-5)

Sepulang sekolah ikut latihan bareng Blue Band. Aku merasakan ini seperti mimpi, bergabung dengan cowok paling cakep se sekolahku. Aku berlatih sampai sore tiba. Seperti biasanya, aku menunggu jemputan kakakku. Namun tidak seperti biasanya, sampai semua temanku telah pulang, kakaku belum juga menjemput. Hingga tiba-tiba sebuah motor Ninja warna biru berhenti didepanku. “Yuk ikut aku” sapa pengendara motor itu, dengan masih mengenakan helmnya. “Ayo naik, kok bengong?” ulangnya lagi mengagetkanku. Rasanya aku mngenali suara itu. Ya, tidak salah, setelah pengendara motor itu membuka helmnya, ternyata benar, Evan lah yang ada di balik helm itu. Namun aku dibuatnya terkaget-kaget. Evan kini telah berubah. Sekarang ia tak lagi memakai kacamata ala Harry Potter yang membuatnya tampak culun. Ia kini memakai soft lens warna biru. Motor vespa bututnya pun kini telah berubah menjadi Ninja. Rasanya aku seperti sedang melihat sulapan saja. Hingga tanpa sadar aku telah naik di boncengan motornya yang membawaku melaju sembari mengaburkan kekagetanku yang masih tak percaya dengan tampilan Evan sekarang.
Esoknya, disekolah, aku sengaja pergi ke perpustakaan. Tempat dimana Evan dulu biasa nongkrong dengan buku-buku kesayangannya yang membuat matanya semakin hari semakin bertambah minusnya. Ternyata benar dugaanku, Evan masih ada di perpustakaan. Ia sedang asik membaca buku.
“Kamu sekarang berubah ya?” tanyaku mengagetkan Evan. Evan hanya tersenyum manis, senyum yang membuatku ingin kembali merajut hubunganku beberapa hari yang lalu. Senyum itu membuat aku berharap dapat kembali berpacaran dengan Evan.
”Hai Van, gimana udah dapet bukunya?” Serobot pertanyaan Laura mengagetkanku yang masih takjup melihat perubahan dalam diri Evan. ”Belum sayang..” jawab Evan.
”Apa? Sayang?” Gumamku kecut. Terlebih Evan melanjutkan kemudian berkata ” Oya Sher, kenalin nih, Laura, cewek baruku”. Deg!! Sontak aku serasa akan pingsan. Baru tiga hari yang lalu aku memutuskannya, kini dengan tampilan barunya ia benar-benar membuatku menyesal telah memutuskannya. ”aughh.....Evan.......selamat jalan......”
(Tamat)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar