Selasa, 17 Agustus 2010

Praktik Jurnalistik Ekskul JFF

Pada pelatihan rutin Ekstrakurikuler Jurnalistik Film Fotografi (JFF) Selasa lalu (03/08) di ruang kelas X-1 SMA Negeri 1 Siogaluh, para peserta ditantang langsung untuk melakukan praktik menjadi reporter langsung di depan kamera. Sebelumnya peserta disuguhi 3 film pendek bergenre reportase serta dokudrama untuk mendapatkan gambaran awal menegenai cara emnjadi seorang reporter yang baik. Sebagian peserta masih kelihatan canggung menjadi reporter menghadapi kamera. Terlebih sebagian besar juga bermodalkan nekat, tanpa skenario yang matang. Untuk itu, Zheni Purwono, S.Pd., pembina Ekskul JFF dalam kesempatan tersebut menekankan kepada peserta mengenai pentingnya peran sebuah skenario dalam pembuatan film. ”Selama ini kebanyakan siswa terburu-buru ingin membuat sebuah film. Padahal mereka tidak memiliki bekal kemampuan membuat skenario, sehingga hasilnya tentu saja kurang maksimal” demikian ungkapnya. ”Padahal, dalam proses pembuatan film yang baik, apapun genrenya, tahpa persiapan, utamanya pematangan skenario memakan porsi 75 % dari proses produksi sebuah film” tambahnya.
Untuk itulah di akhir materi para peserta diajak untuk membuat skenario film yang benar. Nurul, siswi kelas X-5 mengaku awalnya bingung ketika disuruh membuat skenario film. Namun setelah mendapat bimbingan akhirnya bisa juga. Sedangkan Anissa, siswi kelas X-4 yang mendapat kesempatan pertama praktik menjadi reporter, mengaku dengan skenario seadanya mustahil seorang reporter pemula tampil bagus di depan kamera. Praktik reportase ini memang sengaja dikebut guna menghadapi beberapa iven yang akan datang dalam waktu dekat yang rencananya akan diikuti oleh Ekskul JFF. Beberapa iven tersebut diantaranya Festival Film Dokumenter di Yogyakarta, Hellofest di Jakarta, dan juga Kompetisi Video Amatir kementrian Pertanian RI.
(Irnita, X-4)

Pesona Curug Pitu

Oleh: Wisnu, Brilyan, Riski, Yamni, Christiana, Nurul, Imam 1.
Jalan di Desa Kemiri memang sudah beraspal, namun tak lagi nyaman untuk di lalui karena ada lubang di sana sini. Namun, itulah satu-satunya akses jalan menuju ke kawasn Curug pitu, tempat wisata tujuan kami. Masuk ke kawasn Curug pitu lumayan murah, karena setiap pengunjung hanya di kenai tiket tanda masuk sebnyak 2.500 rupiah. Kesejiukan merupakan hal utama yang ditawarkan pada pengunjung yang datang ek sana,. Sehingga tak heran jika banyak yang datang sendirian, berpasangan maupun berkelompok ke objek wisata satu-satunya di daerah Kemiri ini.
Kami memulai perjalannan dengan menapak ke curug yang paling bawah atau curug ke-7. curug ini merupakan curug yang paling tinggi dibandiong enam curug lainnya. Ketinggian curug ke-7 mencapai kurang lebih 30 meter. Tebing-tebingnya berasal dari bebatuan besar dengan dasar curug terdapat semacam kolam yang terbendung oleh bebatuan. Udara disekitarnya sangat sejuk. Gemericik air begitu derasnya menyuguhkan irama lagu sambutan kepada kami. Sayang, sampah-sampah berserak disana-sini tinggalan pengunjung yang tak bertanggungjawab dan tak menghargai keindahan.
Setelah puas menikmati keindahanm di curug ke-7, kami kemudian melanjutkan perjalanan ke curug ke-6. Jalanan terjal juga berliku menyambut kedatangan kami. Dan sesampainya di curug yang ketinggiannya lebih rendah dari cvurug sebelumnya yang kami datangi, kami hanya berhenti sejenak menikmati, untuk kemudian melanjutkan ke curug berikutnya, curug ke-5.
Sama halnya ke dua curug yang telah kami lalui, jalan menuju curug ke-5 juga licin dan terjal, berliku-liku dan berbatu. Andai saja pemerintah membangun kases jalan yang memadai, pasti akan banyak wisatawan yang berkunjung kemari, pikir kami.sepanjang perjalanan, kami berpapasan dengan warga sekitar yang kebanyakan baru pulang dari kebun salak mereka di sekitar curug. Salak merupakan komoditas pertanian utama di wilayah ini, bisa menjadi buah tangan wisatawan tentunya. Di curug ke-5 ini, terdapat tempat peristirahatan sehingga kami akhirnya beristirahat di siti. Beberapa diantara kami banyak yang melepas sepatu, dan turun ke kubangan curug untuk bermain air. Tempatb peristirahatan disini, agaknya kurang terrawat. Banyak coretan dari tangan-tangan jahil di tembok serta tiang.
Saat kami hendak melanjutkan ke curug berikutnya, ternyata mendung tanda akan ada hujan tiba. Sehingga kami memilih balik kanan dan tidak melanjutkan perjalanan.

Silaturahim PA di Puncak Lawe

abtu hingga Minggu (07-08/08), adalah hari yang sibuk bagi para peserta Ekskul Kelompok Pelajar Pencinta Alam Srigala SMA Negeri 1 Sigaluh. Mereka mengadakan perkemahan di Gunung Lawe, Banjarmangu. Kegiatan ini dimaksudkan sebagai ajang silaturahmi antar pelajar yang tergabung dalam Pencinta Alam se Banjarnegara. “Sebelum bulan Ramadhan tiba, ada baiknya sesama anggota PA silaturahmi kanggo nyambung seduluran” begitu ungkap Irwan Godrez, salah satu penggagas dan juga senior dalam acara ini. Perjalanan yang dilakukan oleh para peserta dalam kegiatan ini cukup berat dan menantang. Mereka diharuskan berjalan kaki dari sekolah masing-masing sampai ke puncak Gunung Lawe. Sesampaionya disana kemudian para peserta mendirikan tenda, memasak, dan membuat api unggun pada malam harinya. Pagi harinya para peserta sudah diajak naik ke puncak lawe untuk melihat matahari terbit. Mujiono, salah satu peserta kegiatan itu menmgaku sangat takjup dengan keindahan Gunung Lawe dengan jajaran pohon pinus dan juga kecuraman tebingnya. ”Tempat ini perlu dikembangkan dengan lebih baik oleh pihak yang berkepentingan agar dimanfaatkan sebagai objek wisata alam yang unggul” ungkapnya.
Dalam acara penutupan, seluruh peserta diwajibkan membersihkan lingkungan sekitar dari sampah. ”Sedikit apapun sampah tidak boleh ditinggalkan oleh seorang anggota PA” pungkas Irwan Godrez dalam sambutannya mengakhiri acara.
(Nurul Latifah, X-5)

Cerbung: Daniella Kh. (X-5)

Sepulang sekolah ikut latihan bareng Blue Band. Aku merasakan ini seperti mimpi, bergabung dengan cowok paling cakep se sekolahku. Aku berlatih sampai sore tiba. Seperti biasanya, aku menunggu jemputan kakakku. Namun tidak seperti biasanya, sampai semua temanku telah pulang, kakaku belum juga menjemput. Hingga tiba-tiba sebuah motor Ninja warna biru berhenti didepanku. “Yuk ikut aku” sapa pengendara motor itu, dengan masih mengenakan helmnya. “Ayo naik, kok bengong?” ulangnya lagi mengagetkanku. Rasanya aku mngenali suara itu. Ya, tidak salah, setelah pengendara motor itu membuka helmnya, ternyata benar, Evan lah yang ada di balik helm itu. Namun aku dibuatnya terkaget-kaget. Evan kini telah berubah. Sekarang ia tak lagi memakai kacamata ala Harry Potter yang membuatnya tampak culun. Ia kini memakai soft lens warna biru. Motor vespa bututnya pun kini telah berubah menjadi Ninja. Rasanya aku seperti sedang melihat sulapan saja. Hingga tanpa sadar aku telah naik di boncengan motornya yang membawaku melaju sembari mengaburkan kekagetanku yang masih tak percaya dengan tampilan Evan sekarang.
Esoknya, disekolah, aku sengaja pergi ke perpustakaan. Tempat dimana Evan dulu biasa nongkrong dengan buku-buku kesayangannya yang membuat matanya semakin hari semakin bertambah minusnya. Ternyata benar dugaanku, Evan masih ada di perpustakaan. Ia sedang asik membaca buku.
“Kamu sekarang berubah ya?” tanyaku mengagetkan Evan. Evan hanya tersenyum manis, senyum yang membuatku ingin kembali merajut hubunganku beberapa hari yang lalu. Senyum itu membuat aku berharap dapat kembali berpacaran dengan Evan.
”Hai Van, gimana udah dapet bukunya?” Serobot pertanyaan Laura mengagetkanku yang masih takjup melihat perubahan dalam diri Evan. ”Belum sayang..” jawab Evan.
”Apa? Sayang?” Gumamku kecut. Terlebih Evan melanjutkan kemudian berkata ” Oya Sher, kenalin nih, Laura, cewek baruku”. Deg!! Sontak aku serasa akan pingsan. Baru tiga hari yang lalu aku memutuskannya, kini dengan tampilan barunya ia benar-benar membuatku menyesal telah memutuskannya. ”aughh.....Evan.......selamat jalan......”
(Tamat)

Kamis, 05 Agustus 2010

JFF SMA Negeri 1 Sigaluh, Baru Berdiri Penuh Prestasi

Ekstrakurikuler (Ekskul) Jurnalistik Film Fotografi (JFF) SMA Negeri 1 Sigaluh merupakan Ekskul yang terhitung baru. Tepatnya berdiri 01 April 2010 yang lalu. Namun untuk urusan produktifitas berkarya dan prestasi, jangan diragukan. Dalam waktu tiga bulan, ekskul JFF telah mampu memproduksi sebanyak 4 buah film pendek. Film berjudul “Sabrina Pembatik Cilik” besutan sutradara Dany Dwijaka Sudrajat telah berhasil masuk menjadi nominasi lima besar film terbaik Festival Film Purbalingga, dan bahkan menjadi film kedua terfavorit pilihan penonton dalam festival yang berlangsung 26 hingga 29 Mei lalu.
Film kedua berjudul “Mengintip Jejak Peninggalan Kerajaan Mataram Islam di Kabupaten Banjarnegara” karya sutradara Putrangga Sektiyasa bahkan menjadi Juara Pertama Festival Seni Budaya SMK Negeri 3 Banyumas, dan film ketiga berjudul “Lestari Dawet Ayuku” berhasil meraih Juara Kedua dalam ajang yang sama bulan Juni lalu.
Nah, ternyata umur sejagung tidak lantas menjadi alasan bagi Ekskul JFF SMA Negeri 1 Sigaluh untuk miskin karya dan prestasi. Justru dengan semangat yang masih membara, Ekskul JFF ingin unjuk gigi dan membuktikan diri bahwa yang muda bisa produktif berkarya. Semoga semangat ini tidak hanya anget-anget tahi ayam, namun akan semakin berkobar dan semakin banyak meraih prestasi dikemudian hari.
(Febry Sulistiyono)

Warna Warni MOS SMAN 1 Sigaluh

Sigaluh- Topi dari cething (tempat nasi) berwarna merah putih, kaos kaki berbeda warna merah putih di kedua kaki, kaca mata hitam, serta ikat pinggang dari tali rafia merupakan segelintir atribut yang dikenakan oleh peserta Masa Orientasi Siswa (MOS) SMA Negeri 1 Sigaluh. Bertempat di lingkungan SMA Negeri 1 Sigaluh, Senin hingga Rabu (12-14/07), sebanyak tidak kurang dari 180 siswa baru mengikuti acara MOS tersebut. Aneka atribut tersebut menurut Yanudin, ketua OSIS SMA Negeri 1 Sigaluh, dimaksudkan sebagai tanda kreatifitas siswa baru untuk berekspresia. “Warna merah dan putih yang mendominasi aneka atribut merupakan perwujudan cinta tanah air Indonesia” jelas Yanudin.
Selain aneka atribut nyleneh, peserta MOS juga dibekali dengan aneka materi orientasi sekolah, mulai dari Wawasan Wiyata Mandala, Tips Belajar, Penaggulangan Narkoba, Baris Berbaris, dan aneka materi lainnya. Menurut Drs. Maryono, M.Pd, dalam sambutannya di upacara pembukaan MOS, Senin (12/07), tujuan dari MOS ini untuk saling mengenal antar warga sekolah, beradaptasi, serta bersosialisasi dengan lingkungan baru. Acara penutupan MOS, Rabu (14/07), dipimpin oleh Surip Pudjoraharjono, SPd., di Aula SMA Negeri 1 Sigaluh. Dalam sambutan penutupannya, beliau menyampaikan agar kebiasaan baik yang diperoleh dari MOS bisa dilanjutkan, serta kebiasaan buruk ketika masa SMP agar segera ditinggalkan, agar kedepan dapat membawa nama baik bagi sekolah yang baru dimasuki oleh peserta MOS.
(Nurul)

Penerimaan Tamu Ambalan Penegak Bantara

Sigaluh- Mengawali tahun ajaran baru 2010/2011, Pramuka Penegaik Bantara SMA Negeri 1 Sigaluh mengadakan kegiatan Penerimaan Tamu Ambalan pada Sabtu hingga Minggu (17-18/07) bertempat di lingkungan SMA Negeri 1 Sigaluh.
Menurut Dra. Rahayu Hernowati, Pembina Pramuka SMA Negeri 1 Sigaluh, kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan yang rutin diadakan. Sejumlah peserta ikut dalam kegiatan ini. Mereka kesemuanya adalah siswa baru kelas X. Selain acara pelantikan, dalam kegiatan yang dipandu oleh panitia dari Penegak Bantara kelas XI dan XII ini juga diadakan kegiatan games, baris berbaris, serta tardisi api unggun pada malam hari.
(Tia)

Penjaringan KPPA Srigala

Pagedongan- Webbing, tali karmentel, serta kong wolu yang berbentuk angka delapan tentu saja masih menjadi hal asing bagi siswa baru SMA Negeri 1 Sigaluh. Hal-hal baru dalam dunia Pencinta Alam itulah yang diperkenalkan oleh delapan alumni Kelompok Pelajar Pecinta Alam (KPPA) SMA Negeri 1 Sigaluh dalam acara Penjaringan anggota baru KPPA. Acara yang berlangsung di Desa Pagedongan, Kecamatan Pagedongan, Banjarnegara pada Minggu (25/07) itu melibatkan 28 siswa baru SMA Negeri 1 Sigaluh. Acara ini merupakan agenda rutin tahunan sebagai pintu masuk siswa baru untuk mengikuti ekstrakurikuler KPPA.
(Mujiono)

Zodiac  Rizka Ramalan Bintang.. Zodiak.. Ramalan Bintang.. Zodiak ???

Mau tahu Ramalan Bintang atau Ramalan Zodiak Mingguan kamu. Baca Ramalan Bintang atau Ramalan Zodiak kamu disini. Berikut Ramalan Bintang atau Ramalan Zodiak kamu Minggu ini.
Ramalan Bintang Capricorn Pendiam, Rajin dan Ambisius, Materialis, Gengsi Tinggi, Suka Memerintah, Suka memperalat Orang Lain.
Pastikan Anda berada di posisi di mana orang-orang memerhatikan hasil pekerjaan Anda. Bukan mau mencari muka atau apapun namanya, tapi lebih ke penghargaan atas jerih payah Anda. Oh ya, yakin pasangan Anda tidak selingkuh?
Pekerjaan: Penghargaan kerja.
Keuangan: Masih jauh.
Asmara: Selingkuh?
Pasangan Serasi : Cancer, Taurus, Virgo, Scorpio, Pisces
Pasangan Tidak Serasi : Gemini, Leo, Sagittarius, Aquarius
Hari Keberuntungan : Sabtu
Ramalan Bintang Sagitarius
Berjiwa Petualang, Pandai, Suka Kebebasan, Mandiri, Pandai Berdiplomasi, Berpandangan Luas
Tidak semua orang setuju keputusan Anda minggu ini. Namun jika mengikuti naluri Anda, akan mendapatkan jalan terbaik. Ada kebahagiaan yang diberikan teman dan sahabat Anda. Apakah itu, tunggu saja minggu ini.
Pekerjaan:Kurang puas.
Keuangan: Salah hitung.
Asmara: Tunggu saja.
Pasangan Serasi : Aries, Leo, Libra, Aquarius
Pasangan Tidak Serasi : Taurus, Cancer, Scorpio, Capricorn
Hari Keberuntungan :kamis
Ramalan Bintang Scorpio
Panjang Akal, Pendiam, Pendendam, Gigih, Tekun
Ini adalah minggu keberuntungan Anda. Ada peluang investasi terbuka lebar untuk Anda. Tapi, jangan mengambil risiko terlampau tinggi karena justru akan berbalikberbahaya. Ikuti saja firasat Anda yang selama ini cukup tajam dan peka.
Pekerjaan: Beruntung.
Keuangan:Peluang investasi.
Asmara: Pilih siapa?
Pasangan Serasi : Cancer, Virgo, Capricorn, Pisces
Pasangan Tidak Serasi : Aries, Gemini, Libra, Sagittarius
Hari Keberuntungan : jumat
Ramalan Bintang Libra Penuh Keraguan, Bimbang, Adil Pandai Bermuka Dua, Memiliki Naluri Yang Kuat, Mempesona
Anda akan terlibat dalam hal-hal menyenangkan. Cinta Anda sedang melambung tinggi dan membahagiakan. Jangan simpan kebahagiaan itu sendirian. Bagikan kepada orang lain, mungkin keluarga atau sahabat.
Pekerjaan: Serius kerja.
Keuangan: Janji palsu.
Asmara: Melambung.
Pasangan Tidak Serasi : Taurus, Virgo, Scorpio, Pisces
Hari Keberuntungan : minggu
Ramalan Bintang Leo
Suka Memimpin, Dermawan Dan Murah Hati, Penuh Gaya, Aristokratik, Congkak, Percaya Diri Tinggi
Atasan sedang mencuri hati Anda dengan memberikan peluang kerja yang bagus. Jangan ditolak karena Anda bisa dianggap pegawai yang malas dan menolak tugas. Jalani sepenuh hati, lihat hasil di belakangnya.
Pekerjaan: Menerima tugas.
Keuangan: Tambahan rezeki.
Asmara: Dililit masalah.
Pasangan Serasi : Aries, Gemini, Libra, Sagittarius
Pasangan Tidak Serasi : Cancer, Virgo, Capricorn, Pisces
Hari Keberuntungan : Rabu
Ramalan Bintang Cancer
Suasana Hati Tidak Menentu, Sentimentil, Setia, Penuh Perhatian, Sulit Memaafkan, Memiliki Daya Ingat Yang Kuat
Jangan khawatir dengan kencan rahasia Anda di minggu ini. Si Dia akan memberikan kejutan besar dan membahagiakan. Jadilah kreatif menangani investasi Anda agar mendapatkan keuntungan finasial.
Pekerjaan: Kerjasama yang baik.
Keuangan: Kreatif, dong!
Asmara: Kencan rahasia.
Pasangan Tidak Serasi : Gemini, Leo, Sagittarius, Aquarius
Hari Keberuntungan : Sabtu
Ramalan Bintang Gemini
Lincah, Pandai berbicara, Tidak Stabil, Mudah Berubah-Ubah, Mudah Gugup, Sangat Peka
Sebelum berbicara masa depan, ada baiknya merencanakan dulu ke mana langkah Anda dalam waktu dekat ini. Rencana jangka pendek lebih nyata terlihat di depan mata dibanding rencana jangka panjang. Yang pasti-pasti saja.
Pekerjaan: Tentukan langkah.
Keuangan: Kacau.
Asmara: Ini saatnya
Pasangan Serasi : Aries, Leo, Libra, Aquarius
Pasangan Tidak Serasi : Taurus, Cancer, Scorpio, Capricorn
Hari Keberuntungan : kamis
Ramalan Bintang Taurus
Keras Kepala, Materialistis, Pasif, Ramah & Sabar, Praktis dan Setia, Memiliki Jiwa Toleransi
Anda berada dalam kebingungan karena memikirkan masalah pekerjaan. Yang terpenting Anda harus fokus dalam mengerjakan sesuatu. Pasti Anda akan menemukan jalan keluar terbaik. Jangan ragu-ragu, dong.
Pekerjaan: Bingung?
Keuangan: Dibagi dua.
Asmara: Lebih dari satu.
Pasangan Serasi : Cancer, Virgo, Capricorn, Pisces
Pasangan Tidak Serasi : Aries, Gemini, Libra, Sagittarius
Hari Keberuntungan : Rabu

My X Boy Friend Cerbung by: Daniella Kh.

Langit berselimut mendung malam itu. Aku duduk terdiam di café Virgin bersama Evan, pacarku. Ingin rasanya aku berkata jujur pada Evan kalau aku bosan dengan hubungan cinta ini. Tapi aku tak tega untuk mengatakannya. Aku takut kalau ia bunuh diri. Namun hatiku memaksa berkata kalau aku nggak mau menderita seumur hidup!
“Van..” lirih panggilku pada Evan.
”Ada apa say? Kayaknya mau ngomong serius...” jawab Evan yang berkacamata bulat dengan lembut dan kerut di keningnya. Kelembutan itu semakin membuatku ragu dan tak tega untuk melanjutkan niatku memutusnya. Namun sekali lagi hatiku berteriak berontak. Harus! Harus! Aku harus memutusnya!
”Van... aku mau hubungan kita sampai disini” akhirnya kata itu meluncur dari bibirku.
”Maksud kamu??” tanya Evan. Kata sudah aku duga sebelumnya. ”Aku bosan sama hubungan kita yang monoton!” jawabku ketus.
”Tapi kenapa harus putus? Aku kan masih sayang sama kamu........” kata Evan penuh harap.
”Aku tau Van... tapi ini jalan terbaik buat kita. Sory Van, aku harus pulang” jawabku sambil meninggalkan Evan yang masih duduk sendiri di cafe itu.
Jujur sebenarnya aku agak menyesal memutuskan Evan. Namun sesalku tidak sebesar jika aku tidak meninggalkan Evan. Beberapa hal menjadi alasanku memutusnya. Evan nggak ada romatis-romantisnya. Tampangnya culun dengan kacamata bulat kayak Harry Pooter. Mending kalo cakepnya kayak Daniel Radcliffe pemeran Harry Potter. Ini Evan....cakep enggak, culun iya. Keren enggak jadul iya! Sampai-sampai aku heran, kenapa aku dulu bisa fall in love sama dia.
***
Siang yang cerah itu aku sedang duduk ditaman bacaan dengan New Moon, Trilogi dari Twilight Saga kesukaanku. ”Hay Sherly...kok sendirian aja”. Aku terkejut dengan panggilan itu. Mulutku menganga melihat cowok ganteng, putih, dan tinggi yang memanggilku.
”Andra??” aku memanggil nama cowok itu. Andra adalah kapten tim basket sekolahku. Ia terkenal aktif dan punya segudang prestasi. Dan tentu saja, cakep.
”Hei Sher, mau nggak kamu jadi gitaris di bandku?” tanyanya tiba-tiba hingga membuatku grogi.
”Nggak salah tuh?” tanyaku balik sambil membelalakkan mata tak percaya.
”Iya, kamu gantiin Arif jadi gitaris bandku!” jelas Andra dengan muka serius.
”Emang Arif kemana?”
”Arif pindah sekolah”
”Oke deh...dengan senag hati” jawabku mantap

Kamis, 15 Juli 2010

ECC SMA Negeri 1 Sigaluh Asah Bahasa Sambil Berwisata


Bahasa Inggris kerap menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian besar pelajar, tak heran jika di tahun ini pun banyak siswa yang tidak lulus Ujian Nasional karenanya. Kesulitan kerap terjadi mengingat bahasa yang satu ini bukan bahasa kita sehari-hari.
Nah, untuk mengasah keluwesan berbahasa Inggris, Ekstrakurikuler English Conversation Club (ECC) SMA Negeri 1 Sigaluh punya cara tersendiri. Selain program pelatihan regular yang dilaksanakan setiap minggunya, ECC juga mewajibkan para anggotanya yang berjumlah 95 siswa untuk sehari-harinya berbahasa Inggris di sekolah dengan sesama anggotanya.
Agar tak terkesan eksklusif, aturan ini tidak berlaku bagi non anggota ECC, sehingga siiswa yang tidak mengikuti ECC tidak menganaggap anggota ECC sok pintar berbahasa Inggris. Namun anggota ECC juga tidak akan menolak ketika dalam perbincangan sehari-hari diajak menggunakan bahasa Inggris oleh non anggota ECC, malah mereka senang dapat setiap hari mengasah bahasanya.
Nah, di akhir tahun pelajaran, seperti pada Minggu (09/05), anggota ECC berkesempatan mengasah bahasa sambil berwisata di kawasan candi Borobudur Magelang, Taman Sari Kraton Yogyakarta, dan jalan Malioboro Yogyakarta. Menurut Ibu Noer Elisa, pembimbing Ekskul ECC SMA Negeri 1 Sigaluh, kemasan acara wisata untuk mengasah bahasa Inggris sengaja dipilih dengan dua alasan. Yang pertama memberikan penyegaran kepada siswa yang telah mengikuti ujian tengah semester, dan yang kedua di tempat wisata adalah tempat paling mudah mencari patner native speaker untuk mengasah kemampuan berbahasa.
“Jika mengundang native speaker secara khusus, terlebih dari lembaga bahasa akan banyak biaya, kalau di tempat-tempat wisata kan bisa gratis. Siswa juga akan lebih leluasa memilih patner asah bahasa Inggrisnya. Mereka juga kadang sembari menjelaskan kebudayaan Indonesia kepada para wisatawan manacanegara yang mereka ajak bicara” ujar Ibu Noer Elisa.
Menurut Sri Kuwati, siswi kelas X-5 yang turut mengikuti kegiatan wisata dan asah bahasa tersebut, acara ini sangat menarik dan menantang untuk mengukur sejauh mana kemampuan berbahasa Inggrisnya. “Ada kalanya saya faham apa yang ditanyakan para turis, namun seringkali saya sulit untuk menjawabnya dalam bahasa Inggris. Ya mungkin karena tidak terbiasa. Ada juga kejadian lucu yang saya alami, sudah susah-susah mengajak bicara, ternyata turisnya tidak bisa berbahasa Inggris, dia dari Rusia, jadi kami sama-sama bingung” ujar Sri Kuwati sambil tertawa.
Kegiatan kreatif ECC SMA Negeri 1 Sigaluh memang telah terbukti banyak manfaatnya. Menurut Bapak Supriyanto, Kepala SMA Negeri 1 Sigaluh, ECC telah banyak merubah paradigma siswa, yang tadinya menganggap bahasa Inggris itu susah, kini menjadi mudah. Hal ini berpengaruh positif terhadap kemampuan berbahasa Inggris siswa. Terbukti anggota ECC SMA Negeri 1 Sigaluh menempati peringkat 2 kabupaten untuk TOEFL siswa SMA di tahun 2009, dan juga pernah menjuarai kompetisi debat bahasa Inggris tingkat Karsidenan Banyumas tahun 2007.
Ternyata bahasa Inggris tidak harus ditakuti, namun harus banyak dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Terlebih bahasa Inggris merupakan lingua franca atau bahasa persahabatan yang diakui dan dipakai di seluruh penjuru dunia.

DANI DWIJAKA S., DERRA HENGY P., PUTRAGGA SEKTIYASA
Siswa Kelas X-2 SMA Negeri 1 Sigaluh
Pegiat Ekskul Jurnalistik Film Fotografi (JFF) dan English Conversation Club (ECC) SMA Negeri 1 Sigaluh

MOS (Mewujudkan Obsesi Sukses)


Pasal 1: Senior tidak pernah salah
Pasal 2: Jika Senior melakukan kesalahan maka lihat kembali Pasal 1.
Pasal diatas sering kali dianut sebagai sebuah dogma sekaligus ideologi senior sebuah sekolah pada Masa Orientasi Siswa (MOS). Sehingga, tak mengherankan jika dalam gelaran MOS ada saja kejadian perploncoan yang dilakuakn oleh senior kepada junior di sekolah. Hal tersebut tentunya tidak lain dikarenakan MOS seringkali dianggap sebagai ajang balas dendam senior kepada junior, bukan sebagai ajang pengenalan lingkungan murid baru.
Pencegahan
Kondisi tersebut sesungguhnya dapat dicegah jika para pemangku kebijakan dalam sebuah sekolah, dalam hal ini panitia dari siswa, guru, dan kepala sekolah mampu membuat konsep yang cerdas dan elegan mengenai penyelenggaraan MOS.
Sebagai contoh, penugasan bagi siswa baru peserta MOS seharusnya tidak lagi mengedepankan kekonyolan yang seakan mengesankan bahwa murid baru adalah pihak yang harus lugu dengan aneka atribut yang lucu dan sering kali menghinakan diri. Toh, dengan alasan sebagai ajang pembelajaran, bukankah dalam keseharian disekolah nantinya hal-hal konyol seperti itu tidak dipakai sama sekali?
Akan lebih baik jika MOS dikemas dalam konsep cerdas yang sejak awal sudah mendorong siswa baru untuk menjadi pembelajar sejati. Artinya, MOS harus mencipta sebuah suasana akademis serta merangsang daya kritis siswa baru.
Sebagai contoh, siswa baru dapat mulai dikenalkan dengan gaya belajar yang berbeda dari setiap individu, yang meliputi: auditoris (pendengar), visual (penglihat) serta kinestetik (belajar dengan melakukan). Mainkan game-game yang menarik, dan di akhir sesi jelaskan mengenai tujuan dari permainan yang ada sehingga siswa baru akan mulai memetakan dirinya dalam kelompok gaya belajar yang sesuai dengan pembawaannya.
Selain itu, siswa juga harus sedini mungkin ditunjukkan ajang-ajang apa saja yang dapat mereka ikuti untuk dapat meraih prestasi diluar kegiatan akademik formal. Sebagaimana kita ketahui, ajang tahunan senantiasa menunggu talenta-talenta siswa berbakat dari setiap sekolah. Mulai dari ajang Olimpiade Sains Nasional, Olimpiade Olahraga Siswa Nasional, Olimpiade Seni Siswa Nasional, Olimpiade Penelitian Siswa Nasional, dan lain sebagainya baik yang dilaksanakan oleh Kementrian Pendidikan Nasional maupun oleh pihak-pihak swasta lainnya, baik di tingkat lokal, regional, nasional, hingga internasional.
Peran sekolah disini, selain sosialisasi juga harus melakukan deteksi dan inventarisasi siswa-siswa yang mempunyai bakat dan potensi, untuk kemudian ditindaklanjuti dengan pembekalan yang intensif. Sehingga, pada saatnya ajang kejuaraan itu tiba, maka siswa sudah siap secara intelektual, fisik maupun mentalnya untuk bertanding. Sehingga, tidak ada lagi sistem penunjukan dadakan, yang lebih mengedepankan pada bakat alam seorang siswa.
Contoh terbaik telah dilaksanakan oleh Universitas Negeri Semarang (Unnes) beberapa tahun belakangan. Merasa sadar menjadi universitas ”kelas dua”, pada masa Orientasi Kehidupan Kampus (Okka), mereka memasukkan materi penulisan karya tulis ilmiah, sebagai materi wajib yang harus ditelan oleh mahasiswa baru. Hasilnya, kini ratusan proposal penelitian dari mahasiswa Unnes setiap tahunnya dibiayai oleh Dirjen Dikti, dan dalam ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas), Unnes kini menjadi perguruan tinggi yang sangat diperhitungkan.
Dan terakhir, yang sangat penting, adalah memasukkan materi mengenai karakter dan budaya santun dalam MOS. Hal ini penting diberikan pada saat MOS, saat pertama siswa baru datang ke sebuah sekoalah, mengingat tanpa hal ini, maka berbagai keunggulan akademis maupun nonakademis akan sia-sia semata. Juga, berbagai upaya akan sangat sulit dilakukan tanpa siswa didasari dahulu dengan karakter kesantunan. Ketika karakter santun telah dimiliki oleh siswa, maka yakinlah bahwa MOS tak akan lagi menjadi momok menakutkan bagi siswa baru, melainkan MOS akan menjadi dasar dalam Mewujudkan Obsesi Sukses bagi para siswa baru.

Drs. Supriyanto, MM.
Kepala SMA Negeri 1 Sigaluh Banjarnegara

JFF SMA Negeri 1 Sigaluh Baru Sebulan Berdiri, 3 Film Pun Jadi


Ekstrakurikuler (Ekskul) Jurnalistik Film Fotografi (JFF) SMA Negeri 1 Sigaluh merupakan Ekskul yang terhitung baru. Tepatnya berdiri 01 April 2010 yang lalu. Namun untuk urusan produktifitas berkarya, jangan diragukan. Dalam waktu satu bulan, ekskul JFF telah mampu memproduksi sebanyak 3 buah film pendek. Bukan tanpa alasan sebenarnya 3 film tersebut dibuat dengan cara kilat, mengingat ketiganya dipersiapkan untuk mengikuti ajang festival film yang pada awal bulan Mei dan Juni merupakan deadline pengumpulan.
Meski dibuat dengan cara kilat, namun bukan berarti kualitas film menjadi rendah. Hal itu mengingat sesungguhnya proses persiapan pembuatan film dalam bentuk skrip skenario dan juga riset objek lokasi sudah berlangsung sejak awal Februari. Terlebih, dibawah bimbingan dari guru yang pernah berpengalaman membimbing anak-anak SMP Nasima Semarang menjadi finalis nasional Panasonic Kid Witnes News (KWN) 2009, membuat proses pembuatan 3 film tersebut semakin mudah.
Sebagai ajang uji coba pertama, film berjudul ”Beternak Babi di Kampung Santri” telah diikutkan dalam Festival Film Purbalingga 2010. Film besutan sutradara Derra Hengky Pramana, siswa kelas X-1 SMA Negeri 1 Sigaluh ini mengambil setting Dusun Brayut, Desa Gembongan, Kecamatan Sigaluh, Banjarnegara. Kemenarikan film ini yang sangat tepat dengan tema festival film, yaitu menyorot tentang seorang perempuan peternak babi di lingkungan yang ada pesantrennya. Didalamnya memang tidak terdapat konflik terbuka, hanya saja hati orang siapa yang tahu?” begitu kata Ibu Suwarno, sang pemilik peternakan babi yang sekaligus menjadi objek utama film dokumenter tersebut, mengomentari keberadaan peternakan babinya.
Film kedua berjudul ”Mengintip Jejak Peninggalan Kerajaan Islam di Banjarnegara”, dan ”Sabrina Pembatik Cilik”. Kedua film ini telah diputar dan dilombakan dalam Festival Film Purbalingga 2010 dan Festival Film Pelajar Indonesia 2010 yang diselenggarakan oleh Institut Kesenian Jakarta (IKJ) pada akhir Juni. Kedua film tersebut mengisahkan tentang keunikan sejarah dan budaya Desa Gumelem yang sekarang dijadikan desa wisata di Kabupaten Banjarnegara. Desa Gumelem pada masa lampau merupakan sebuah tanah perdikan dari kerajaan Mataram Islam, sehingga tidak aneh jika di Desa Gumelem saat ini masih ditemukan masjid kuno yang berdiri pada tahun 1600-an, dan juga tradisi membatik yang hingga kini tetap lestari. Kedua hal itulah yang dibidik oleh kamera anak-anak JFF menjadi dua buah film dokumenter yang apik. Film ”Sabrina Pembatik Cilik” bahkan telah berhasil masuk menjadi nominasi lima besar film terbaik Festival Film Purbalingga, dan bahkan menjadi film kedua terfavorit pilihan penonton dalam festival yang berlangsung 26 hingga 29 Mei lalu.
Pesan yang ingin disampaikan dalam kedua film tersebut, selain mencoba mengangkat budaya dan sejarah Desa Gumelem, juga untuk menggugah kesadaran para pemangku kebijakan (stake holder) untuk berbuat sesuatu. Hal ini mengingat dalam film ”Sabrina Pembatik Cilik”, tokoh Sabrina yang berprestasi dalam seni batik dan berusaha melestarikan tradisi, namun justru terancam putus sekolah mengingat tidak mempunyai biaya, dan penghasilan dari membatik tidak seberapa.
Nah, ternyata umur sejagung tidak lantas menjadi alasan bagi Ekskul JFF SMA Negeri 1 Sigaluh untuk miskin karya. Justru dengan semangat yang masih membara, Ekskul JFF ingin unjuk gigi dan membuktikan diri bahwa yang muda bisa produktif berkarya. Semoga semangat ini tidak hanya anget-anget tahi ayam, namun akan semakin berkobar dan semakin banyak meraih prestasi dikemudian hari.

HENI PURWONO, S.Pd.
Mahasiswa Pascasarjana Magister Ilmu Sejarah Undip
Guru IPS Sejarah SMA Negeri 1 Banjarnegara
Pembina Ekskul JFF SMA Negeri 1 Sigaluh Banjarnegara

Sabtu, 03 April 2010

Baksos SMA Negeri 1 Sigaluh


Bakti Sosial (Baksos) SMA Negeri 1 Sigaluh, di Desa Pagedongan, Kecamatan Pagedongan, Banjarnegara, Jumat-Sabtu (02-02/04). Nampak siswa-siswi dari Ekskul PMR sedang melaksanalan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).